Purbalingga Masih Kekurangan 4.000 ASN
Pemerintah Kabupaten Purbalingga memperkirakan masih kekurangan 4.000 Aparatur Sipil Negara (ASN). Saat ini staf hanya berjumlah sekitar delapan ribu tenaga ASN dan para guru.
"Sebelum ada moratorium, jumlah PNS kita dahulu pernah mencapai 12 ribu sekian. Namun saat ini tinggal delapan ribu sekian. Sehingga akhirnya setiap tahun hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kekurangan staf maupun guru," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purbalingga Wahyu Kontardi pada Rakor Pimpinan OPD.
Wahyu mengatakan, PP 18 Tahun 2016 tersebut membuat OPD Pemkab Purbalingga menjadi mekar atau bertambah, mulai dari dinas, kantor dan bagian. Sehingga otomatis staf atau pelaksana yang ada harus diposisikan untuk memenuhi seluruh OPD.
Dia meminta pimpinan OPD untuk memaklumi keterbatasan staf tersebut. Seperti di Kelurahan Bancar Kecamatan Kota Purbalingga yang hanya diisi tiga staf. “Artinya setelah penataan staf sudah diterima supaya dipahami terlebih dahulu, nantinya sambil jalan akan diatur kembali karena jika menunggu ditata secara ideal tidak akan selesai-selesai, nanti tidak dapat mengusulkan bendahara dan memproses kegiatan dan sebagainya. Saat ini, masih ada OPD yang belum mengajukan Uang Persediaan (UP) karena belum ada bendahara sehingga perlu ditata dahulu supaya bisa proses itu,”ujarnya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Tasdi juga sudah memerintahkan pihaknya untuk bersurat ke Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan). Dia berharap pihaknya bisa melakukan pengadaan tenaga kontrak dapat direalisasikan. "Akan tetapi PP itu belum ada," kata Tasdi.*merdeka