-- Sido Muncul Store -- Aneka Produk Jamu, Obat, dan Suplemen Herbal dari Sido Muncul Store di Tokopedia

Kamis, 12 Maret 2015

Antisipasi Krisis Keuangan Keluarga dengan Bisnis dan Investasi

Berinvestasi menjadi salah satu pilihan menopang keuangan di masa depan. Selain terjun langsung dalam dunia bisnis, menanam saham bisa jadi pilihan investasi. Tips berikut akan mengulas seputar manfaat berbisnis dan berinvestasi.

Seiring usia yang menua, membuat seseorang mulai memikirkan cara untuk menopang kehidupan, tanpa harus bekerja fisik. Salah satu tips untuk menghadapi usia senja adalah dengan berinvestasi. Berbeda dengan menabung, berinvestasi berarti melakukan suatu usaha yang hasilnya bisa didapat dalam kurun waktu tertentu, dan tanpa terbatas oleh waktu.

Keinginan berinvestasi biasanya dipengaruhi kekhawatiran adanya masalah keuangan di usia senja karena tidak bekerja lagi atau memasuki usia pensiun. Hal itu yang dilakukan Toekirno, 60,warga Kecamatan Kalasan, Sleman. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta memilih menekuni usaha bisnis jual beli bibit tanaman yang sudah dirintis ketika masih bekerja, sebagai usaha yang ditekuni setelah pensiun.

“Saat menjelang pensiun, ada obrolan sesama teman, setelah pensiun mau ngapain? Kalau saya jawabnya, saya ingin menggaji orang. Kalau masih memungkinkan menjadi seseorang yang menggaji, kenapa harus jadi orang yang digaji. Kalau sudah tua, tidak mungkin lagi melakukan pekerjaan yang lebih banyak menguras fisik,” ujar pensiunan tahun 2010 itu beberapa waktu lalu.

Toekirno mengatakan tidak ada kata terlambat. Usia tidak menghalangi seseorang membangun usaha. Ada banyak pilihan seseorang dalam berinvestasi untuk kehidupan di hari tua. Selain terjun berbisnis secara langsung, pilihan-pilihan seperti menanam saham, membangun rumah untuk dikontrakan, atau sekadar menjadikan anaknya seorang yang sukses juga merupakan investasi.

“Bagi saya, anak itulah investasi kita. Kalau kita sudah tidak memiliki penghasilan dan tidak mampu bekerja, anak yang berbakti pasti akan merawat orang tuanya. Tapi kan tidak bisa sepenuhnya begitu, karena pasti anak juga memiliki kehidupannya sendiri dengan keluarganya kelak,” kata Badriyanto, 35, warga Kecamatan Umbulharjo, Jogja.

Menyisihkan Penghasilan
Sadar tentang hari tua, Badriyanto, bapak tiga anak itu memilih membangun rumah indekos mahasiswa sebagai investasi. Selain karena permintaan rumah kontrakan selalu ada, pengelolaan rumah indekos juga mudah pengelolaannya.

“Saya sudah mulai menabung sejak setahun yang lalu. Sampai sekarang masih belum cukup. Insya Allah dua tahun lagi sudah mulai membangun rumah indekos,” kata Badriyanto beberapa waktu lalu.

Sementara bagi Erlin, ibu rumah tangga asal Laweyan, Solo, ia terbiasa mengalokasikan 5%-10% dari penghasilan keluarga untuk investasi. Selain memiliki beberapa jenis usaha, Erlin dan suaminya memilih berinvestasi di sebuah perusahaan asuransi.

“Kami sekeluarga ikut asuransi yang juga bernilai investasi. Jadi, kami punya tabungan untuk masa depan, sekaligus memiliki manfaat proteksi jika sewaktu-waktu sakit atau mengalami hal tak diinginkan lainnya,” jelas Erlin.

Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog