-- Sido Muncul Store -- Aneka Produk Jamu, Obat, dan Suplemen Herbal dari Sido Muncul Store di Tokopedia

Kamis, 19 Maret 2015

Larangan PNS Rapat di Hotel Segera Berakhir

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, instansinya sedang memproses perubahan menyangkut larangan pegawai negeri sipil menggelar pertemuan dan kegiatan di hotel. Saat ini perubahan aturan itu dalam proses dan diharapkan segera ada perubahan yang menguntungkan semua pihak.

Arief Yahya mengungkapkan hal itu pada pembukaan seminar pariwisata "Mengembangkan Potensi Wisata di NTB untuk Kesejahteraan Bersama", di Hotel Lombok Raya, Mataram, Kamis (19/3), yang diselenggarakan harian Kompas dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Seminar yang diikuti sekitar 200 peserta itu menghadirkan pembicara Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani, Deputi Promosi Badan Koordinasi Penanaman Modal Himawan Hariyoga, dan Akhmad Saufi dari Universitas Mataram.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur NTB M Amin meminta Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 11 Tahun 2014 ditinjau kembali karena akan memperpuruk kepariwisataan nasional, termasuk NTB. SK itu berisi larangan bagi instansi pemerintah untuk melakukan kegiatan di hotel.

Dengan adanya SK itu, sebagian hotel ada yang melakukan PHK terhadap karyawan. "Kalau ada regulasi yang tidak pro rakyat, perlu ditinjau kembali. Apalagi, beberapa hotel di daerah ini sudah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ribuan pekerja karena hotel sepi," kata Amin.

MICE di Lombok

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) di Indonesia, Lombok saat ini memiliki 52 hotel berbintang dengan 3.072 kamar dan 891 hotel nonbintang dengan 9.015 kamar. Tahun ini, NTB menargetkan 2 juta wisatawan, antara lain coba didatangkan melalui rangkaian kegiatan "Tambora Menyapa Dunia" yang berlangsung pada 11 April 2015.

Dalam kegiatan itu, kata Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Ninuk Mardiana Pambudy, tak hanya digelar seminar pariwisata, tetapi juga Tambora Bike sepanjang 420 kilometer, Trans-Sumbawa 320 kilometer, dan bakti sosial operasi katarak dengan target 125 pasien serta Musik Country Gunung di Doro Ncanga.

Menurut Arief Yahya, NTB memiliki banyak obyek wisata yang berpotensi, bahkan tak kalah dengan Bali. Hanya, karena kurangnya pencitraan dan promosi, keelokan obyek wisata NTB terkesan kalah dengan Pulau Dewata.

Beberapa obyek wisata NTB bahkan lebih bagus dari Bali dan setiap tahun dikunjungi sekitar 4 juta wisatawan, baik lokal maupun asing. Akan tetapi, obyek wisata itu belum digarap lebih serius melalui berbagai ruang, termasuk media sosial dan televisi di dalam dan luar negeri.

Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog