Sisihkan Tunjangan PNS Pemprov Jateng Salurkan Zakat Rp 1,6 M perbulan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menyalurkan zakat yang diambil dari pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tiap pegawai negeri sipil (PNS). Setiap bulan, PNS Pemprov Jateng mampu mengumpulkan zakat Rp 1,6 miliar.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati, selaku koordinator pengumpul zakat PNS di lingkungan Pemprov mengatakan, mulai Juli 2016 lalu ada kebijakan dari Gubernur bahwa TPP tiap pegawai utamanya pejabat Eselon II, III, dan IV dipotong 2,5 persen untuk zakat.
Misalnya, jika setingkat eselon III yang TPP-nya mencapai Rp 10 juta perbulan maka diambil sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
Total sebulan mampu terkumpul Rp 1,6 miliar. Dari total zakat PNS itu, setengahnya diserahkan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah. Kemudian setengahnya dikelola Pemprov sendiri.
"Jadi yang kita setor ke Baznas tiap bulan sekitar Rp 800 juta," kata Ema saat ditemui di sela penyerahan mobil ambulan ke Takmir Masjid Agung Surakarta, di halaman masjid, Rabu (1/3).
Salah satu hasilnya adalah sebuah mobil ambulance senilai Rp 160 juta. Mobil diserahkan langsung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kepada pengurus takmir Masjid Agung Surakarta.
Saat ini hasil pengumpulan zakat dari PNS Pemprov baik yang ada di Baznas maupun dikelola Pemprov sendiri, diperuntukan pada kegiatan-kegiatan sosial semisal bantuan kebencanaan, perbaikan rumah tak layak huni (RTLH), pendidikan dan pondok pesantren, masjid, bidang kesehatan, dan lain-lain.
"Rencananya, ke depan kita juga akan membangun sebuah rumah sakit Islam," katanya.
Selain itu, adanya zakat dari TPP PNS Pemprov itu, juga dapat digunakan untuk bantuan sosial yang bersifat insidental. Sehingga tak perlu ada perencanaan melalui proses pembahasan di DPRD untuk dianggarkan dalam APBD.
Adapun untuk yang PNS non muslim, lanjut Ema, potongan 2,5 persen dimasukan dalam kategori infak, bukan zakat. "Kan, zakat untuk yang muslim, kalau infaq boleh siapa saja," ujar Ema.
Ketua Takmir Madjid Agung Surakarta, Muhtarom, menyampaikan rasa terima kasihnya pada Gubernur dan Baznas yang merespon keresahan pengurus takmir masjid. Karena selama ini bidang pelayanan sosial masyarakat utamanya mobil ambulance dan jenazah belum optimal.
"Mobil jenazah yang kami miliki, sering macet di jalan, kami sampai ngelus dada. Bahkan pernah mengangkut jenazah, malah mobilnya macet di jalan," katanya.
Setelah adanya bantuan mobil dari Pemprov melalui Baznas, selanjutnya pihaknya berharap pada Pemkot Surakarta untuk bersedia mengupgrade mobil lama yang butuh perbaikan total.
"Sebab masjid ini bukan hanya aset Solo maupun Provinsi tapi juga nasional. Masyarakat juga sangat senang atas pelayanan dari kami," katanya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, adanya bantuan mobil ambulan dari pengumpulan zakat oleh para PNS Pemprov Jateng, diharapkan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Surakarta.
"Mudah-mudahan mobil itu bisa memberi manfaat, menolong masyarakat. Insya Allah, Allah mencatat amal baik kita," kata Ganjar.*merdeka