-- Sido Muncul Store -- Aneka Produk Jamu, Obat, dan Suplemen Herbal dari Sido Muncul Store di Tokopedia

Selasa, 21 Oktober 2014

Dua Warga Kepulauan Riau Tertipu Calo CPNS Rp 180 Juta

Mendekati hari pengumuman kelulusan tahap kelengkapan administrasi Calon Pelamar Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014, sejumlah warga di Kepulauan Riau (Kepri) mulai buka suara karena merasa tertipu calo.

Harapan jadi CPNS sirna, duit pun melayang. Pasalnya mereka mengaku sudah membayar ratusan juta rupiah. Ironisnya, dalam melakukan aksinya, para calo itu mencatut sejumlah nama pejabat.

Seperti yang dialami T dan X, warga Kijang Kota, Bintan. Cita-citanya ingin menjadi PNS terpaksa dikubur dalam-dalam karena tertipu Rp 180 juta. Keduanya dijanjikan dapat diterima CPNS. Kasus tersebut, menurut Ag yang mengaku sebagai kerabat korban, berawal dari keinginan saudaranya itu menjadi pegawai negeri sipil dan berencana mengikuti seleksi.

Ag menceritakan, Selasa (21/10/2014), bahwa T dijanjikan JH yang mengaku bisa membantu memuluskan keinginan saudaranya menjadi pegawai negeri.

Kedua saudaranya itu termakan bujuk dan rayuan JH, karena JH mengaku sebagai orang dekat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kepri.

Kejadiannya pada tanggal 24 Februari 2014, JH mengaku sebagai orang kepercayaan kepala BKD Provinsi Kepri. JH ini mencatut nama Pak Buralimar, padahal saat itu tidak lagi menjabat sebagai kepala BKD dan sudah menjadi kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kepri. Kedua saudara ini orang kampung, jadi percaya saja apa yang diceritakan JH itu.

Setelah ada kesepakatan kala itu, terang Ag, JH meminta uang untuk pengurusan masuk pegawai negeri Rp 180 juta atas permintaan Pak Buralimar. Bahkan untuk meyakinkan kedua saudaranya, jelas Ag, JH membawa sepucuk surat yang isinya menjelaskan kegunaan uang tersebut. Surat tersebut sudah ditandatangani Buralimar selaku kepala BKD Kepri diatas matrai Rp 6.000.

"Melihat tanda tangan ketua BKD Kepri, bagaimana tidak percaya. Padahal nama dan tanda tangan Pak Buralimar itu dipalsukan oleh JH. Kedua saudara saya itu semakin percaya, karena dalam isi surat itu menyebutkan, kalau kedua saudara saya itu tidak lulus maka uang Rp 180 juta itu dikembalikan," kata Ag.

Setelah mendekati penerimaan CPNS, kata Ag, kedua saudaranya itu baru mengetahui sudah menjadi korban penipuan. Pasalnya komunikasi dengan JH yang sebelumnya lancar, kini nomor telepon JH tidak bisa lagi bisa dihubungi.

Bahkan saat didatangi ke rumahnya, menurut orang yang ada di rumahnya itu, tidak tahu keberadaan JH.

Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog