Gagal Bangun Rumah PNS, Lahan 4 Ha Di Pidie Disewakan

Masa kepemimpinan Bupati/Wakil Bupati Pidie Abdullah Yahya-Jalaluddin Harun (era tahun 2004-2007), Pemkab Pidie sudah membeli lahan berupa sawah seluas 4 hektare di Kemukiman Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Pidie. Namun lahan itu kini disewakan karena gagal tidak jadi dibangun rumah Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Pidie, Drs Yusri A Malik, Senin (27/7/2015) mengakui, sebelumnya sudah pernah dibeli lahan di Bambi. Tujuan awalnya untuk dibangun rumah PNS dan anggota dewan.

Namun, sebut Asisten I Setda Kab Pidie Yusri, belakangan lahan ini tidak jadi dibangun rumah PNS. Alasannya karena sawah itu produktif sehingga masyarakat meminta agar bisa tetap ditanam padi. "Letaknya juga kurang tepat untuk perumahan," tutur Yusri.

Maka itu, untuk pembangunan rumah PNS bakal dicarikan lokasi lain. Sehingga untuk lahan di Bambi itu belum diputuskan untuk pembangunan apa ke depan. "Kita belum putuskan dan belum ketahui akan bangun apa," katanya.

Sementara, lahan untuk pembangunan rumah PNS juga belum ada lokasi pasti. "Kita sudah carikan cuma masih dalam proses pemilihan, sudah ada beberapa calon lokasi tapi belum pasti," demikian Asisten I, Yusri A Malik.

Tahun ini belum disetor

Sementara itu, Kepala Bidang Pendapatan Dinas Pengelola Keuangan Kekayaan Daerah (DPKKD) Pidie, Mukhtar SSos ditanyai terpisah, Senin (27/7/2015) mengatakan, tahun ini belum menerima setoran dari lahan sawah disewakan di Bambi itu.

Biasanya, sebut Mukhtar, setoran dilakukan antara Bulan Agustus. Luas lahan seluruhnya berjumlah 4 ha letaknya terpencar di beberap titik salah satunya di Desa Mee Hagu, Kemukiman Bambi. Selebihnya masih di Bambi tapi desanya tidak diketahui karena datanya ada pada pemegang kas.

Disebutkan, uang sewa dari lahan 4 ha itu diserahkan ke Kas Pemkab Pidie Per tahun sejumlah Rp 22.400.000. Setoran ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya sejak dibeli, namun tidak diketahui pasti juga di bagian pendapatan itu dari tahun berapa setoran pertama.*tribunnews