-- Sido Muncul Store -- Aneka Produk Jamu, Obat, dan Suplemen Herbal dari Sido Muncul Store di Tokopedia

Rabu, 30 September 2015

Dilantik Dahlan, Bos BUMN Termuda Ini Ditarik Rini Soemarno Jadi PNS

Laily Prihatiningtyas merupakan direktur utama (dirut) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termuda. Wanita yang akrab disapa Tyas itu memimpin PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

Begini ceritanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian BUMN itu bisa dapat predikat dirut BUMN termuda. Pada akhir 2013, Dahlan Iskan yang kala itu menjabat sebagai Menteri BUMN baru saja mengangkat Ricky Siahaan sebagai dirut TWC.

Namun, Ricky tidak bertahan lama di posisi tersebut. Dahlan mengaku bersalah dan lalai, meloloskan seorang yang tak kompeten menjadi dirut BUMN.

Ricky dinilai sebelumnya memiliki rekam jejak yang kurang gemilang saat menjadi direksi BUMN yaitu Kertas Leces. 

"Saya ngomong, saya merasa bersalah, saya merasa alpha bahwa menandatangi direksi yang saya kurang teliti. Kenapa? Karena paraf saya lihat lengkap (SK pengangkatan), ternyata dirut yang diangkat itu mantan direktur BUMN yang selama jadi direktur di BUMN itu memburuk," ucap Dahlan usai rapim BUMN di Kantor Pusdiklat PLN, Ragunan, Jakarta, Kamis 28 November 2013 silam.

Akhirnya, Dahlan memerintahkan Deputi Kementerian BUMN mencabut surat keputusan pengangkatan Ricky, yang belum genap seminggu memimpin.

"Tapi ketahuan beberapa hari kemudian. Saya minta dicabut. Saya nggak mau dirut baru di sana, perusahaan menjadi buruk dan semakin buruk. Kalau saya disalahkan baru angkat orang saya terima. Saya nggak mau direksi perusahaan baik berasal dari direksi perusahaan buruk," jelasnya.

Saat rapat untuk membahas pengganti Ricky, Tyas yang merupakan PNS di Kementrian BUMN divisi Riset dan Informasi ikut hadir di ruangan. Tiba-tiba Dahlan menunjuk wanita kelahiran Desember 1985 ini untuk menjadi dirut TWC.

Tyas, selama ini memang dikenal selalu aktif terlibat dalam aktivitas rutin rapat pimpinan Kementerian BUMN yang diikuti Menteri BUMN Dahlan Iskan kala itu.

Dahlan menilai wanita lulusan S2 di Belanda ini memiliki kemampuan yang mumpuni, untuk menjadi seorang dirut di BUMN.

"Dia mampu karena pintar sekali, dan ini juga sebagai sinyal kepada generasi muda bahwa BUMN nggak segan-segan mengangkat generasi muda. Karena di swasta itu biasa anak usia 28 tahun menjadi Dirut," sebut Dahlan kala itu.

Selama hampir dua tahun, Tyas menjalankan tugasnya di TWC, sambil memimpin kurang lebih 1.000 karyawan. Sampai akhirnya pekan lalu Menteri BUMN Rini Soemarno mencopot Tyas dari jabatannya.

Sebagai pengganti, Kementerian BUMN menunjuk Purwanto yang merupakan Direktur SDM dan Keuangan TWC sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut TWC. 

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata BUMN, Edwin Hidayat menyebut Tyas kini ditarik kembali ke Kementerian BUMN karena status awalnya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) BUMN saat ditunjuk sebagai Dirut TWC.

Edwin menyebut, tenaga dan pemikiran Tyas saat ini sangat dibutuhkan, karena Kementerian BUMN sedang membutuhkan tenaga profesional pasca penambahan jumlah kedeputian.

"Mbak Tyas salah satu talent unggulan Kementerian BUMN jadi dengan organisasi kementerian saat ini, tenaganya sangat dibutuhkan," kata Edwin, Rabu (30/9/2015).

Edwin menampik, bila pemberhentian Tyas karena alasan kinerja perusahaan yang menurun pasca dipimpin Tyas hampir 2 tahun atau sejak November 2013 lalu.

"Bukan (karena kinerja menurun). Kinerja TWC masih oke," jelasnya.*detik

Related Posts:

Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog