15 Tahun Jadi Penjaga Sekolah, Musi Si Atlet Lari Berharap Jadi PNS

"Sejak tahun 2000 menjadi penjaga sekolah. Sekarang sulit katanya menjadi PNS," kata Musi Amin di tempatnya berjualan di Depan Pasar Wajak, Desa Wajak, Kabupaten Malang, Senin (7/12).
Karena harapannya itu, Amin rajin ke SD Wajak 6 di Jalan Suropati Wajak. Namun karena merasa tidak pernah ada kejelasan, sudah tiga bulan terakhir semangatnya menurun untuk pergi ke sekolah. Selain itu, waktunya semakin sibuk untuk berjualan bakso dan merawat sapi.
"Sekarang jarang masuk, sudah 3 bulan. Bagi waktunya sulit," katanya.
Saat masih menjadi tukang kebun, Amin biasa berangkat ke sekolah pukul 06.00 WIB, setelah berlari keliling-keliling sekitar desanya. Sebagai atlet, dirinya masih rutin berlatih setiap selesai salat Subuh.
"Selesai bersih-bersih sekolah pukul 08.00 WIB, kemudian bersih-bersih kandang. Baru kemudian pukul 09.00 WIB berangkat ke pasar, berjualan bakso," katanya.
Setiap pendataan, secara periodik Amin selalu mengupdate data prestasi yang diraih sebagai lampiran. Tetapi tetap saja, hingga kini belum ada kejelasan. Pikiran Amin antara berharap dan tidak.
Amin sendiri mengaku tidak pernah mendapat janji dari siapa pun untuk menjadi pegawai negeri. Saat itu, dirinya hanya termotivasi seperti teman-temannya yang saat itu bisa dengan mudah menjadi PNS setelah menjadi atlet.
Hanya saja dulu pernah ada janji, akan diangkat menjadi PNS kalau Olimpiade mendapat Perunggu, Sea Game dapat perak, PON bisa dapat emas. Sementara dirinya tidak masuk dalam kategori tersebut.
"Sebenarnya berharap sih, tetapi ya gimana. Sulit memang sekarang. Awet sakniki (sulit sekarang), dulu teman-teman saya dapat perunggu, perak langsung diangkat," tegasnya.
Amin sadar, karena orang-orang yang lebih berprestasi dari dirinya, masih banyak yang belum diangkat. Pemerintah sendiri menurutnya kurang memberikan perhatian penuh pada para atlet, seperti dirinya.
"Teman saya anak Tumpang, atlet jalan cepat PON 2000, 2004 dapat emas terus juga tidak bisa jadi PNS, masih tes-tes terus," katanya.
Sejak 2010, Amin selalu masih mendapatkan Surat Keputusan (SK) sebai bukti kalau bekerja sebagai penjaga sekolah. Sepanjang yang dilalui, dirinya mendapat bayaran Rp 150 per bulan.
"Lumayan untuk beli gula dan kopi. Sing penting baksonya niki, yang utama. Kerja niki saja (jualan bakso), pokoknya halal. Tapi berkas-berkas saya memang sudah masuk," tegasnya.*merdeka