Dahlan Iskan Minta Sarjana Tak Antre Jadi PNS

Dahlan mengatakan ada perbedaan mendasar antara korporasi dan birokrasi. Jika korporasi bisa bangkrut, mati ataupun rugi, maka birokrasi tak akan pernah bangkrut. “Karena tak bisa bangkrut tantangan untuk maju tidak ada,” kata Dahlan saat mengisi kuliah terbuka di Universitas Nusantara (UNP) PGRI Kediri, Senin 7 Desember 2015.
Dia mengakui jika sampai saat ini masih banyak sarjana yang berharap menjadi pegawai negeri sipil. Persoalan ini menurut dia memiliki akar yang dalam terkait pola pikir nyaman dan aman. Apalagi belakangan gaji PNS juga membaik hingga kerap membius para sarjana.
Di depan ratusan mahasiswa yang memadati ruang pertemuan kampus II UNP, Dahlan mendorong para mahasiswa untuk menjadi enterpreneur. Sebab pekerjaan ini tak membatasi latar belakang seseorang baik jenjang pendidikan, status sosial, ataupun kemampuan modal. Siapapun menurut Dahlan bisa menjadi pengusaha asal memiliki kemauan besar dan tak sekedar bermimpi.
Hal ini kerap sekali dijumpai di kalangan anak muda yang bermimpi dan bercita-cita memiliki sederet usaha namun tak kunjung memulai. Padahal mimpi besar menjadi pengusaha selalu diawali dari melakukan usaha kecil dengan modal yang dimiliki sendiri. Perjalanan usaha dari bawah inilah yang dibutuhkan untuk menjadi pengusaha besar seperti dirinya yang saat ini mengklaim memimpin 200 perusahaan sekaligus.
Dahlan juga mengkritik banyaknya pengusaha yang mengeluh soal sikap pemerintah yang tak mempermudah kucuran dana dari perbankan. Hal itu dianggap menghambat pertumbuhan dunia usaha tanah air karena tak memiliki kecukupan modal tanpa bantuan bank. “Setelah saya cermati, mereka yang mengeluh soal itu bukanlah pengusaha, tapi politikus yang ingin membuat usaha,” katanya.
Sebab pengusaha sejati tak akan mengeluh dan bergantung pada orang lain untuk memberi kucuran modal. Sikap mengeluh dan berharap derma orang lain, menurut Dahlan adalah sikap seorang politikus yang berharap mendapat keuntungan dalam waktu singkat. Salah satu contohnya adalah tim sukses calon kepala daerah yang umumnya bisa mengantongi uang Rp 25 juta per minggu. Namun peruntungan itu akan segera berlalu saat momentum pilkada lima tahun sekali berakhir.
Andre, seorang siswa SMA Negeri 1 Kediri yang menjadi peserta kuliah tersebut sempat membuat Dahlan Iskan keki saat menanyakan pentingnya gelar sarjana untuk menjadi pengusaha. “Padahal banyak pengusaha sukses seperti Menteri Susi yang tak kuliah,” tanya Andre dalam sesi tanya jawab.
Dengan berdiplomasi, Dahlan membenarkan pandangan itu dan mencontohkan sosok pengusaha sukses yang tak mengenyam kuliah, seperti Menteri Susi Pudjiastuti, almarhum Bob Sadino, dan bos PT Maspion Alim Markus yang tak tamat sekolah menengah pertama. “Tapi itu dulu, sekarang kuliah penting untuk mematangkan sistematika dan metodologi,” katanya yang disambut tepuk tangan mahasiswa dan dosen UNP.*tempo