Sejak Oktober, PNS Sardjito Menghilang Bersama Keluarganya

"Awalnya mengajukan cuti satu minggu pada akhir Oktober dan seharusnya masuk awal November 2015," kata Trisno Heru Nugroho, Kepala Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta, Rabu, 6 Januari 2016.
Soal pegawai negeri itu memang sudah lama terjadi. Tetapi memang luput dari mata media yang sering menyoroti kasus orang hilang. ES yang berumur sekitar 40 tahun itu menghilang bersama suami dan anak-anaknya.
Di rumah sakit itu ES bekerja di bagian instalasi rehabilitasi medik. Hingga saat kini dia belum diketahui keberadaannya. Hilangnya pegawai negeri itu oleh keluarga juga tidak dilaporkan ke polisi.
Menurut Heru, pihaknya sudah menghubungi yang bersangkutan tetapi tidak bisa. Bahkan upaya pelacakan keberadaannya ES di rumahnya juga sudah dilakukan. Namun, rumahnya kosong dan susah dicek ke ketua Rukun Tetangga setempat. Yaitu di Mejing, Gamping, Sleman. "Saat kami datangi ke rumahnya, kondisinya kosong. Pak RT bilang dia pergi bersama suami dan anak-anaknya," kata Heru.
Pelacakan keberadaan keluarga itu juga sampai ke tetangga dan rekan-rekan dekat di rumah sakit. Namun tak satupun yang tahu keberadaan mereka. Meskipun tidak ada laporan ke polisi, tetapi seminggu setelah hilangnya keluarga itu, polisi datang ke rumah sakit menanyakan latar belakangnya.
Pegawai negeri itu terancam dipecat karena mangkir bekerja. Sanksi pemecatan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta Agung Supriyono menyatakan, adanya orang hilang di wilayahnya menjadi masih tanda tanya. Sebab, orang yang hilang atau ikut suatu gerakan hanya terjadi di daerah lain. "Yang jadi pertanyaan kenapa terjadi di Yogyakarta," kata dia.
Dia menyatakan, fenomena orang hilang ini juga membuat bingung para aparat keamanan termasuk kepolisian. Informasi soal sebab hilangnya warga itu masih simpangsiur. *tempo