PNS Jabar Cemberut Uang TPP dan Gaji Digabung
Sekretaris Daerah, Sekda Provinsi Jabar, Iwa Karniwa mengaku sempat dicemberutin para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pasalnya, uang gaji dan Tunjangan penambahan Penghasilan (TPP) digabung.
"Kebijakan ini awalnya diprotes PNS terutama laki-laki ketika gaji dan TPP digabung dan masuk rekening istri. Istilahnya tidak ada ruang jalu, saya dicemberutin. Tapi berkat kebersamaan semua senang, tinggal rekan PNS bargaining sama istri," katanya dalam rakor Penyusunan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi di Lingkungan Pemda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Bappeda Jabar, Bandung, Kamis (3/11/2016).
Menurut dia, untuk memulai penerapan TPP maka daerah harus melakukan tiga langkah penghematan. Yakni pertama dengan memulai membangun sistem LPE agar terdapat penghematan dari lelang. Kedua, mencoret program yang tidak perlu.
"Dari pencoretan tersebut kita ada penghematan Rp150 miliar," katanya.
Sementara ketiga, kata Iwa, pihaknya menghapus honor setiap kegiatan dimana paling banyak saat itu berada di Setda Jabar. Kondisi tersebut menyebabkan ada istilah basah kering di lingkungan Pemprov Jabar. Namun, setelah diterapkan tiga hal tersebut efisiensi anggaran mencapai Rp500 miliar.
"Setelah itu selesai kami terapkan TPP," jelasnya.
Pemberian TPP bagi para PNS tidaklah mudah. Pihaknya mempunyai syarat yakni ada peningkatan kinerja. PNS tetap dituntut taat administrasi juga absensi karena sistem yang dimiliki BKD akan memantaunya.
"Penyerapan anggaran masuk prestasi kerja, kalau tidak mencapai target kepala dinas terpotong (TPP). Penyerapan rendah pendapatan turun. Nanti istrinya protes, kenapa turun? Saya tidak marah, karena paling efektif itu PNS dimarahi istri," tuturnya.*inilahkoran