Penjaga Sekolah Tertipu Rp 270 Juta karena Ingin Anaknya Jadi PNS
Seorang penjaga sekolah dasar di Ngawi bernama Iskani, warga Gambyak, Desa Keras Kulon, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, tertipu hingga Rp 270,8 juta. Pelakunya adalah seorang pensiunan tentara, yang menjanjikan anaknya, Fajar Puji Santoso, menjadi pegawai negeri sipil di Satpol PP Kabupaten Madiun.
"Membayarnya memang dicicil, namun totalnya ada Rp 270,8 juta yang sudah disetor. Katanya, uang tersebut untuk biaya administrasi, biaya seragam, diberikan ke DPR, dan lainnya," kata Fajar ditemui di Mapolres Madiun, Selasa, (7/2/2017).
Fajar melaporkan kasus itu ke Polres Madiun lantaran merasa tertipu. Pasalnya janji sang perantara untuk menjadikannya PNS sejak April 2015 hingga sekarang tidak terealisasi.
Penipuan yang melanda Fajar bermula ketika orangtuanya bertemu dengan perantara itu, warga Desa Baron, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan. Untuk menjadi CPNS itu, Fajar diminta untuk menyetor uang senilai Rp 270,8 juta kepada Bambang.
Dia mengatakan, pembayaran uang tersebut dilakukan beberapa kali dengan nilai yang berbeda-beda mulai Rp 2 juta hingga Rp 70 juta. Pembayaran dilakukan mulai April 2015 hingga November 2016.
Ia mempercayai perantara karena sebelumnya ada orang yang berhasil dimasukkan menjadi PNS di Magetan. Lantaran tertarik, Fajar menyampaikan hal itu kepada orangtuanya.
"Orangtua saya yang bekerja sebagai penjaga sekolah SD terpaksa meminjam uang di bank hingga ratusan juta untuk memenuhi permintaan pak Bambang," ujar Fajar.
Lebih lanjut, lulusan SMA di Ngawi itu mengatakan memang bercita-cita sebagai PNS. Untuk itu, setelah lulus dari SMA langsung mencari orang yang bisa menjadikannya PNS.
Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Hanif Fatih Wicaksono, mengatakan, petugas telah menerima aduan dari Fajar mengenai penipuan berkedok penerimaan CPNS itu. Namun, pihaknya tidak bisa memproses karena tempat kejadian di wilayah Magetan.
"Proses bujuk rayu dan transaksi keuangannya semuanya di Magetan. Jadi kami arahkan untuk melaporkan ke Polres Magetan," sebut Hanif.*tribunnews