-- Sido Muncul Store -- Aneka Produk Jamu, Obat, dan Suplemen Herbal dari Sido Muncul Store di Tokopedia

Selasa, 16 Juni 2015

PNS di China Kembali Diwajibkan Larang Warga Berpuasa Ramadan

Pegawai Negeri Sipil di wilayah Provinsi Xinjiang, China, kembali mendapat surat edaran dari Partai Komunis China. Pemerintah pusat mewajibkan mereka melarang setiap aktivitas Ramadan, termasuk puasa wajib bagi setiap umat muslim.

Diharapkan, para PNS, termasuk yang beragama Islam, agar membuat selebaran tertulis sampai menyampaikan langsung ke rumah-rumah warga tentang larangan tersebut.

"Sehingga warga tidak akan menghadiri aktivitas keagamaan dan tidak berpuasa selama Ramadan," tulis edaran tersebut seperti dikutip International Business Times, Selasa (17/6).

Xinjiang adalah wilayah yang didiami etnis minoritas Uighur. Mereka berdarah campuran mongol dan kazakh, serta nyaris 100 persen merupakan penganut Islam.

Hubungan warga Uighur dengan pemerintah China tak pernah akur. Orang Uighur dituding teroris yang ingin merongrong kedaulatan Negeri Tirai Bambu, lantas mendirikan negara Islam. Dua tahun terakhir, puluhan orang Uighur ditangkap karena dituduh terlibat insiden penusukan massal di beberapa kota besar China.

Juru bicara Kongres Uighur Sedunia, Dilxat Raxit, menyatakan tekanan pemerintah China pada muslim minoritas di Xinjiang terus meningkat saban tahun. Dia pun mengaku sudah membaca surat edaran larangan berpuasa yang disebarkan kepada para PNS di Xinjiang.

Dilxat, yang kini diasingkan ke Swedia, menegaskan bila China terus menekan orang Uighur maka radikalisme akan berkembang. "Orang-orang kami justru akan melawan lebih gigih bila terus diintimidasi," urainya.

Dalam laporan terpisah, utusan pemerintah China mendatangi restoran di Desa Jinghe, yang berbatasan dengan Kazakhstan. Warung makan mayoritas muslim di desa tersebut diminta tetap buka selama Ramadan.

Sedangkan tahun lalu, Pemerintah China melarang pelajar muslim di Provinsi Xinjiang berpuasa Ramadan. Mereka dipaksa makan di siang hari oleh otoritas lokal.

Total ada 20 juta umat muslim di Negeri Tirai Bambu. Tapi dibanding etnis lain, muslim paling menderita di China adalah warga Uighur. Tak cuma soal agama, mereka juga dilarang menggunakan bahasa Uighur. Situs budaya Uighur pun rutin dihancurkan oleh petugas Partai Komunis.*merdeka

Related Posts:

Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog